“Wonwoo udah sampe,.” Soonyoung memberi tahu Rowoon dan Ten, kembali memasukan kembali ponselnya kedalam kantong setekah menutup panggilan dari Wonwoo.
“ga disamper aja?.” Tanya Rowoon.
“udah deket katanya.”
“oh.” pandangan Rowoon sesekali melirik pintu masuk. entah kenapa dirinya kawatir dengan Wonwoo. Dirinya tahu, Wonwoo akhir akhir ini sangat sibuk dan dirinya juga tau bagaimana Wonwoo kalau sudah sibuk dengan tugas. ditambah lagi Wonwoo yang tidak juga sampai setelah 45 menit yg lalu memberi tahu jika ia akan berangkat.
“kawatir?” tanya Soonyoung. sebenarnya Soonyoung juga memperhatikan Rowoon dari tadi. perasaan kawatir yang Rowoon rasakan juga tertangkap oleh Soonyoung. “lo masih sayang kenapa hianati dia?
Rowoon hanya diam.
“udah dateng tuh.” ucap Ten sambil menepuk dan sedikit meremas bahu Rowoon agar tenang dan memecah ketegangan yang baru saja Soonyoung ciptakan.
Rowoon mengarahkan pandangannya menuju pintu masuk dan benar saja, Wonwoo baru saja memasuki lapangan indoor, bibirnya sedikit terangkat begitu melihat Wonwoo tapi tidak lama senyumannya luntur. ia melihat Wonwoo tersenyum lebar dengan seseorang dipinggir lapangan. Rowon menemukan Mingyu yang membalas senyum.
Wonwoo sedikit berlari menghampiri teman temannya.